Proyek Jalan Enggano Dikeluhkan

Proyek Jalan Enggano Dikeluhkan

\"12PeningkatanBENGKULU, BE - Penegak hukum dan DPRD Provinsi diminta mengawal dan mengawasi pelaksananan proyek pembangunan jalan di Pulau Enggano. Pembangunan jalan di lokasi terisolir tersebut lepas dari pengawasan orang banyak, sehingga dikhawatirkan pelaksanaannya asal-asalan.  Salah seorang masyarakat Enggano, mengungkapkan dalam pelaksanaan pengaspalan jalan menghubungkan Desa Meok-Malakoni 7 kilometer dengan dana Rp 15 miliar. \"Selain aspal curah yang tipis dan tidak merata, pengerasan koral juga tidak maksimal, sehingga tidak sulit air masuk pori-pori batu untuk merusak jalan,\" ujarnya. Dia juga mengungkapkan, pengerjaan jalan yang dilakukan pada kondisi hujan, juga terdapat keganjilan penggunaan material penutup aspal layaknya debu batu. \"Pekerjaan pada proyek jalan itu dalam menutup aspal tipis telah menggunakan pasir pantai Enggano. Bukan debu batu layaknya pembangunan di daerah lain, \" tuturnya. Pembangunan proyek fisik di pulau tersebut tidak pernah bertahan lama, sehingga bermanfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan taraf kehidupan warga.  Baik sarana yang dibangun sejak 2009 hingga saat ini. \"Pembangunan Rumah Balai yang dibangun tidak tepat lokasi dan Pasar Tradisional yang dibangun tidak dapat menujang tumbuhnya ekonomi masyarakat akibat jalan yang ada tidak dapat dilintasi kendaraan karena sempit,\" jelasnya. Dengan beberapa kejanggalan itu, maka program pembangunan pemerintah di daerah itu tidak mendukung tumbuhnya kesejahteraan warga.  \"Hingga pertengahan Desember realisasi pembangunan jalan sepanjang tujuh kilometer itu baru diperkirakan hanya tiga kilometer saja.  Dikhawatirkan lagi untuk mengejar sisa waktu pelaksanaan akan memengaruhi kualitas jalan tersebut,\" jelasnya. (100)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: